Wednesday, June 12, 2013

Life is Simple...



" You can do it if you think to do it...
Life is simple..."





“ If you run into a wall, don’t turn around and give up. Figure out how to climb it.” 
- Michael Jordan -

“ Saat Anda berlari menuju tembok, janganlah berbalik dan menyerah. Pikirkan bagaimana memanjatnya.“ 
- Michael Jordan -

A Donkey's Tale

One day a farmer's donkey fell down into a well. The animal cried piteously for hours as the farmer tried to figure out what to do. Finally, he decided the animal was old, and the well needed to be covered up anyway; it just wasn't worth it to retrieve the donkey. He invited all his neighbors to come over and help him. They all grabbed a shovel and began to shovel dirt into the well. At first, the donkey realized what was happening and cried horribly. Then, to everyone's amazement he quiet down. 

Suatu hari seekor keledai jatuh ke dalam sumur. Ia mengembik sedih selama berjam-jam dan si petani berusaha mencari cara untuk mengeluarkan keledai itu. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur itu perlu ditutupi juga; jadi biarkan saja keledai itu disana. Ia mengajak seluruh penduduk kampung untuk datang dan menolongnya. Mereka mengambil cangkul dan mulai menimbun tanah ke dalam sumur itu. Awalnya, keledai itu sadar apa yang akan terjadi padanya dan menangis sejadi-jadinya. Kemudian, keledai itu terdiam dan semua orang kebingungan. 

A few shovel loads later, the farmer finally looked down the well. He was astonished at what he saw. With each shovel of dirt that hit his back, the donkey was doing something amazing. He would shake it off and take a step up. 

Beberapa saat kemudian, si petani akhirnya melihat ke bawah ke sumur. Ia terkesima dengan apa yang dilihatnya. Keledai itu melakukan suatu hal yang luar biasa pada setiap tanahn yang jatuh dipunggungnya. Ia menggoyang sedikit dan naik ke atasnya. 

As the farmer's neighbors continued to shovel dirt on top of the animal, he would shake it off and take a step up. Pretty soon, everyone was amazed as the donkey stepped up over the edge of the well and happily trotted off! Take turn every day to share how we can practice this in our workforce. 

Selama para penduduk melanjutkan menutupi sumur itu dengan tanah, keledai itu mengguncang tubuhnya sedikit agar tanah tersebut jatuh ke bawah dan lalu naik lagi setapak demi setapak. Dengan segera, semua orang terkejut dengan apa yang mereka lihat, keledai itu berhasil melangkah keluar dari sumur dan pergi dengan gembira.

Life is going to shovel dirt on you, all kinds of dirt. The trick to getting out of the well is to shake it off and take a step up. Each of our troubles is a stepping stone. We can get out of the deepest wells just by not stopping, never giving up! Shake it off and take a step up.

Hidup akan terus menerus mendatangkan “tanah” (persoalan) dalam berbagai bentuk. Cara untuk dapat membebaskan diri dari “sumur” (persoalan) adalah dengan menggoyangkan badan sedikit agar setiap “tanah” yang jatuh menimpa kita akan turun ke bawah agar kita dapat naik ke atasnya. Setiap persoalan yang kita hadapi adalah sebuah batu loncatan. Kita dapat keluar dari segala sumur yang dalam hanya dengan terus menerus berusaha, dan pantang menyerah. Goyangkan badan dan melangkah ke atas.
“ What we must decide is how we are valuable rather than how valuable we are.” 
- Edgar Z. Friedenberg -

“ Yang harus kita putuskan adalah bagaimana diri kita bisa berguna ketimbang betapa berharganya diri kita. ” - Edgar Z. Friedenberg -

The Little Wave



The story is about a little wave, bobbing along in the ocean, having a grand old time. He's enjoying the wind and the fresh air until he notices the other waves in front of him, crashing against the shore. “My God, this is terrible,” the wave says. “Look what's going to happen to me!” 

Ini merupakan sebuah kisah tentang ombak kecil, terombang ambing kesana kemari di samudra, menikmati waktunya. Ia sedang menikmati angin dan udara segar hingga ia melihat ombak-ombak lain di depannya hancur di tepi pantai. “Ya, Tuhan! Ini gawat!” kata si ombak. “Lihat apa yang akan terjadi padaku!” 

Then along comes another wave. It sees the first wave, looking grim, and it says to him: “Why do you look so sad?” The first wave says: “You don't understand! We're all going to crash! All of us waves are going to be nothing! Isn't it terrible?” The second wave says: “No, you don't understand. You're not a wave; you're part of the ocean.” 

Kemudian datanglah ombak lain. Ia melihat ombak yang pertama, terlihat cemberut, dan bertanya, “Kenapa kamu kelihatan sedih?” Ombak yang pertama menjawab, “Kamu tidak mengerti! Kita semua akan hancur! Kita semua akan menjadi sia-sia! Gawat kan?!” Ombak yang kedua berkata, “Tidak, kamu tidak paham. Kamu bukanlah sebuah ombak; kamu adalah bagian dari samudra.”

Your Inspiration...


Inspirasi Pagi Ini 2...

“It is the greatest of all mistakes to do nothing because you can only do little - do what you can.” 
- Sydney Smith -

“ Akan menjadi sebuah kesalahan dengan tidak melakukan apa-apa karena kita berpikir hanya bisa melakukan sedikit – lakukanlah semampu kita. “ 
- Sydney Smith -

Not My Problem

A mouse looked through the crack in the wall to see the farmer and his wife open a package. "What food might this contain?" the mouse wondered. He was devastated to discover it was a mousetrap. 

Seekor tikus mengintip melalui lubang di dinding, ia melihat si petani dan istrinya membuka sebuah paket. “Kira-kira makanan apa yah yang ada didalamnya?” pikir si tikus. Ia sangat kecewa ketika isinya adalah perangkap tikus. 

Retreating to the farmyard, the mouse proclaimed the warning: "There is a mousetrap in the house! There is a mousetrap in the house!" The chicken clucked and scratched, raised her head and said "Mr. Mouse, I can tell this is a grave concern to you, but it is of no consequence to me. I cannot be bothered by it." 

Si tikus kembali ke peternakan dan memberikan peringatan kepada yang lain: “Ada perangkap tikus di rumah! Ada perangkap tikus!” Si ayam berkokok dan menggaruk-garuk tanah, mengangkat kepala dan berkata, “Tuan Tikus, saya amat prihatin dengan keadaan kamu, tapi ini bukan kekhawatiran buatku.

The mouse turned to the pig and told him "There is a mousetrap in the house! There is a mousetrap in the house!" The pig sympathized, but said "I am so very sorry, Mr. Mouse, but there is nothing I can do about it but pray. Be assured you are in my prayers." 

Si tikus pergi ke kandang babi dan berkata, “Ada perangkap tikus di rumah!” si babi bersimpati dan berkata, “Saya sangat sedih mendengar hal itu tapi tak ada yang bisa aku lakukan selain berdoa. Kamu akan ada di dalam doaku.” 

The mouse turned to the cow and said "There is a mousetrap in the house! There is a mousetrap in the house!" The cow said "Wow, Mr. Mouse. I'm sorry for you, but it's no skin off my nose."
 
Kemudian si tikus pergi ke kandang sapi, “Ada perangkap tikus di rumah!” Si sapi membalasnya, “Wah, Tuan Tikus. Aku menyesal mendengar hal itu, tapi itu tidak ada hubungannya denganku.” 

So, the mouse returned to the house, head down and dejected, to face the farmer's mouse trap alone. 

Akhirnya si tikus kembali ke rumah sambil merunduk sedih, menghadapi perangkap tikus itu sendirian. 

That very night a sound was heard throughout the house - like the sound of a mousetrap catching its prey. The farmer's wife rushed to see what was caught. In the darkness, she did not see it was a venomous snake whose tail the trap had caught. The snake bit the farmer's wife. The farmer rushed her to the hospital and she returned home with a fever. 

Malamnya, ada suara nyaring meliputi rumah si petani – seperti suara hewan yang terperangkap perangkap tikus. Si istri petani segera melihat apa yang terjebak di perangkap tikus itu. Dalam kegelapan, si istri tidak melihat bahwa seekor ular berbisa tertangkap. Ular itu mematok si istri petani. Melihat hal itu, si petani segera membawa istrinya ke rumah sakit dan begitu mereka pulang, si istri demam. 

Everyone knows you treat a fever with fresh chicken soup, so the farmer took his hatchet to the farmyard for the soup's main ingredient. But his wife's sickness continued, so friends and neighbors came to sit with her around the clock. To feed them, the farmer butchered the pig. The farmer's wife did not get well; she died. So many people came for her funeral; the farmer had the cow slaughtered to provide enough meat for all of them. 

Semua tahu jika sup ayam adalah makanan terbaik untuk merawat orang yang sakit, jadi si petani mengambil kapaknya untuk mengambil bahan makanan utama sup ayam itu. Akan tetapi, si istri tetap sakit, teman-teman dan para tetangga datang menjenguk dan menjaga selama beberapa jam. Untuk memberikan mereka makan, si petani mengambil si babi untuk dimasak. Si istri petani tidak sembuh juga, dan kemudian ia meninggal. Banyak orang datang melayat; si petani kemudian memotong si sapi untuk menyediakan cukup makanan bagi mereka. 

The mouse looked upon it all from his crack in the wall with great sadness. So, the next time you hear someone is facing a problem and think it doesn't concern you, remember: when one of us is threatened, we are all at risk. We are all involved in this journey called life. We must keep an eye out for one another and make an extra effort to encourage one another. Each of us is a vital thread in another person's tapestry

Si tikus melihat melalui lubang di dinding dengan kesedihan mendalam. Jadi, jika suatu waktu kamu mendengar seseorang sedang mengalami masalah dan berpikir itu bukan urusanmu, ingatlah: ketika salah satu dari kita terancam, berarti kita semua terancam. Kita semua termasuk dalam perjalanan hidup ini. Kita harus saling menjaga dan saling mendukung. Setiap dari kita adalah seutas benang dalam sebuah permadani besar.

Together...


Inspirasi Pagi Ini

“Follow your dreams, believe in yourself and don't give up.” 
-Rachel Corrie-

“ Raihlah mimpimu, yakinlah pada kemampuanmu, dan jangan menyerah. ” 
- Rachel Corrie -

Believe in Yourself

There may be days when you get up in the morning and things aren’t the way you had hoped they would be. That’s when you have to tell yourself that things will get better. 

Akan ada suatu ketika dimana Anda bangun di pagi hari dan semua hal tidak terjadi sesuai dengan apa yang Anda harapkan. Saat itulah Anda harus mengatakan pada diri Anda sendiri bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. 

There are times when people disappoint you and let you down. But those are the times when you must remind yourself to trust your own judgments and opinions, to keep your life focused on believing in yourself. 

Ada suatu waktu ketika orang lain mengecewakan diri Anda. Saat itu terjadi, ingatlah untuk tetap yakin pada penilaian dan pendapat Anda, tetaplah percaya pada diri Anda sendiri.

There will be challenges to face and changes to make in your life, and it is up to you to accept them. Constantly keep yourself headed in the right direction for you. It may not be easy at times, but in those times of struggle you will find a stronger sense of who you are. 

Akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan perubahan yang terjadi dalam hidup, itu semua tergantung apakah diri Anda bersedia menerimanya atau tidak. Tetaplah berjalan di arah yang benar. Memang tidaklah mudah, tapi di masa-masa itulah Anda akan menemukan jati diri Anda sebenarnya.

Take turn every day to share how we can practice this in our workforce. Bahasa: E untuk Empowerment Bagaimana kita dapat merealisasikan hal ini dalam lingkup kerja kita? PEOPLE Philosophy of the Week Announcements English Corner Benefits of Taking a Walk Steps to Healthier YOU –Part 2 EMPOWERMENT So when the days come that are filled with frustration and unexpected responsibilities, remember to believe in yourself and all you want your life to be. 

Ketika tiba waktunya ketika Anda dipenuhi rasa kekecewaan yang besar dan tanggung jawab yang datang tak terduga, ingat, yakinlah pada diri Anda sendiri dan pada apa yang Anda inginkan dalam hidup. 

Because the challenges and changes will only help you to find the goals that you know are meant to come true for you. 

Karena tantangan dan perubahan akan membantu Anda untuk mencapai tujuan yang Anda tahu bahwa itu akan menjadi kenyataan bagi Anda.

Flowers...


Inspirasiku 3...

“ We all have dreams. But in order to make dreams come into reality, it takes an awful lot of determination, dedication, self – discipline, and effort.” 
- Jesse Owens -

“ Kita semua memiliki mimpi. Namun untuk dapat mencapainya, memerlukan tekad yang kuat, dedikasi, disiplin yang tinggi, serta usaha ” 
- Jesse Owens - 
 
Virtually No Competition
 
While professional soccer is still struggling to find a firm foothold in the United States, in the 1970s the North American Soccer League marked the brave first attempt to introduce the game to American sports fans. While most teams had only limited success at best, one did manage to break through to genuine mainstream popularity - the New York Cosmos
 
Ketika pesebakbola profesional berusaha keras untuk mendapat tempat di Amerika Serikat, di tahun 1970-an Liga Sepakbola Amerika Utara menjadi sejarah dalam usahanya untuk memprakarsai permainan itu ke penggemar olahraga di Amerika. Ketika kebanyakan klub sepakbola mempunyai tingkat kesuksesan yang tipis, salah satunya berhasil mencapai popularitas di negara itu –
 
 The New York Cosmos. It was the brainchild of Steve Ross, a passionate soccer fan who was also a major executive at Warner Communications. Dialah si jenius Steve Ross, penggemar sepakbola yang juga merupakan seorang eksekutif di perusahaan Warner Communications. Max Ross told his son Steve: "In life there are those who work all day, those who dream all day, and those who spend an hour dreaming before setting to work to fulfill those dreams. Go into the third category because there's virtually no competition". 
 
Max Ross memberikan nasehat pada anaknya, Steve: “Dalam hidup ada yang bekerja seharian penuh, ada yang hanya memimpikannya, dan ada yang menghabiskan waktu satu jam untuk memimpikannya sebelum melakukan sesuatu untuk mewujudkannya. Jadilah yang ketiga karena
hampir tidak ada pesaingnya.


Inspirasiku 2...

The more light you allow within you,
the brighter the world you live in will be.”
 Shaki Gawain

Semakin banyak cahaya dalam dirimu,
semakin cerah pula dunia tempat kau hidup nanti.”
Shaki Gawain

The Old Lady

A very old lady looked in the mirror one morning. She had three remaining hairs on her head, and being a positive soul, she said, "I think I'll braid my hair today." So she braided her three hairs, and she had a great day.

Seorang perempuan tua melihat pada sebuah cermin pada suatu pagi. Dia masih memiliki tiga helai rambut di kepalanya, dan dengan jiwa yang positif, dia bergumam, “Aku rasa aku akan mengepang rambutku hari ini.”. Kemudian dia mengepang ketiga helai rambutnya, dan ia pun memiliki hari yang menyenangkan.

Some days later, looking in the mirror one morning, preparing for her day, she saw that she had only two hairs remaining. "Hmm, two hairs... I fancy a centre parting today." She duly parted her two hairs, and as ever, she had a great day.

Beberapa hari kemudian, sambil melihat bayangan dirinya di cermin ketika bersiap-siap, dia menyadari bahwa dia hanya tinggal memiliki dua helai rambut. Hmm, dua helai rambut..  aku akan membuatnya menjadi indah hari ini. Dia kemudian membagi kedua helai rambutnya tersebut, dan seperti biasanya, perempuan tua tersebut merasa bahagia. 

A week or so later, she saw that she had just one hair left on her head. "One hair huh...," she mused, "I know a pony-tail will be perfect." And again she had a great day.
Kira-kira satu minggu kemudian, dia menyadari bahwa hanya tertinggal satu helai rambut dari padanya. “Huh, tinggal satu rambut…,” dia merenung, “Sepertinya model ekor kuda akan terlihat sangat bagus.” Dan lagi perempuan tua itu memiliki hari yang menyenangkan.

The next morning she looked in the mirror. She was completely bald.
"Finally bald huh," she said to herself, "How wonderful! I won't have to waste time doing my hair anymore."

Keesokan pagi harinya perempuan tua itu melihat ke kaca. Tidak ada sehelai rambut pun dari padanya.
“Huh.. Akhirnya aku tidak memiliki rambutdia berkata pada dirinya, “Betapa bahagianya aku! Aku tidak akan perlu menghabiskan waktu untuk menata rambutku lagi.”

Inspirasiku...

“Successful people do what unsuccessful people usually ignore or underestimate”
 -Anonymous -

“Orang sukses melakukan apa yang orang lain abaikan atau remehkan. ”
- Anonymous-

That’s Life

Once, there was an interviewee, picked up a litter and threw it into a trash bin. The interviewer watched him did so; later the interviewee got the job. Truth to be told, getting a reward is pretty simple, just maintains your good behavior.

 Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik. 

There is boy apprentice in a bicycle shop. One day, a man dropped his damaged bicycle to have it fixed. The boy fixed it, not only that but also cleaned it until it shined. Other apprentices laughed at him for what he did. The very next day, after the man took the bicycle home; the owner of the shop took the boy as his employee.

 Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang pemilik sepeda mengambil sepedanya, pemilik toko kemudian mengangkat anak tersebut sebagai karyawan dari tokonya. ***

Inspirasi Hari Ini


S         “ Di kehidupan sehari-hari kita harus melihat bahwa bukan
kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, melainkan
dengan selalu bersyukur menjadikan kita seseorang yang
bahagia. ”
-          Bruder David Steindl- Rast-
-           
“In daily life we must see that it is not happiness that
makes us grateful, but gratefulness that makes us happy.”
-Brother David Steindl - Rast-

How The Poor Live

One day, a father of a very wealthy family took his
son on a trip to the country with the firm purpose
of showing his son how poor people live. They spent
a couple of days and nights on the farm of what
would be considered a very poor family. On their
return from their trip, the father asked his son,
“How was the trip?”
Suatu hari, seorang kaya mengajak putranya berlibur ke desa dengan tujuan untuk memperlihatkan bagaimana cara orang miskin hidup. Mereka tinggal selama beberapa hari di sebuah pertanian yang ditinggal oleh keluarga yang miskin. Sekembalinya dari liburan, Ayahnya bertanya pada putranya, “Bagaimana liburannya, Nak?”

“It was great, Dad.”
“Did you see how poor people live?” the father asked.
“Oh yeah,” said the son.
“So, tell me, what did you learn from the trip?” asked the father.

“Menyenangkan, Yah!”
“Kamu lihat kan bagaimana orang miskin hidup?”
“A-ha,” jawab anaknya polos.
“Bagus, ceritakan pada Ayah, apa yang kamu pelajari dari liburan?”
Anaknya menjawab, “Saya lihat mereka punya 4 ekor anjing, dan kita punya 1. Kita punya kolam renang yang besar dan mereka punya sungai kecil yang tiada ujung dan batas. Kita punya lampu taman impor dan mereka memiliki bintang-bintang di langit. Teras rumah kita luas dan panjang, mereka mempunyai seluruh tanah sebagai teras. Rumah kira berdiri di lahan yang kecil, pekarangan mereka luas sampai ke ujuang. Kita punya banyak pelayan yang melayani, tapi mereka melayani orang lain. Kita membeli makanan, mereka menanam makanan. Kita mempunyai dinding-dinding sebagai pelindung, tapi mereka mempunyai banyak teman yang melindunginya.

The boy’s father was speechless. Then his son added, “Thank you, Dad, you
have showed me the true meaning of richness.”

Ayahnya terdiam, kemudian anaknya menambahkan, “ Terima kasih karena telah menjelaskan artikekayaan yang sesungguhnya.”

The son answered, “I saw that we have one dog and they had
four. We have a pool that reaches to the middle of our garden,
and they have a creek that has no end. We have imported
lanterns in our garden, and they have the stars at night. Our
patio reaches to the front yard, and they have the whole horizon.
We have a small piece of land to live on, and they have fields that
go beyond our sight. We have servants who serve us, but they
serve others. We buy our food, but they grow theirs. We have
walls around our property to protect us; they have friends to
protect them.”

Inspirasi Hari Ini

“There are two ways to get enough. One is to continue to accumulate more and more. The other is to desire less.”
- G. K. Chesterton -

Ada dua cara untuk merasa cukup.Yang pertama dengan terus mengumpulkan. Cara lainnya dengan mengurangi keinginan . ”
- G.K. Chesterton -

Reef-Crusher tale
A reef crusher complained about his existence.
“God is unfair. I always covered with sweat when I’m working. It’s good to be the sun; it doesn’t need to feel my pain. If God is fair, I want to be the sun.”
God granted his wish. In a split of second he became the sun. He was very proud. He shined throughout the earth and made the mankind felt his power. Suddenly, a black cloud covered his light and he cannot penetrate his light through the cloud.

Seorang pemecah batu karang mengeluhkan keberadaan dirinya.“Ah, Tuhan tidak adil. Setiap bekerja aku pasti kepanasan. Betapa enaknya menjadi matahari. Ia tidak perlu bersusah-payah seperti aku. Jika Tuhan adil, aku ingin menjadi matahari.” Tuhan mengabulkan permintaan pemecah batu. Dalam waktu sekejap dia berubah menjadi matahari. Betapa bangganya dia. Dengan sekuat tenaga, dia menyinarkan cahayanya keseluruh bumi hingga manusia menjadi kegerahan. Tetapi, tiba-tiba awan hitam menutup sinarnya. Cahaya yang kuat tak mampu menembusnya.


“Ah, God is unfair. There is something more powerful than me. If God is fair, I want to be black clouds.”
Then, God granted his wish and he turned into the black clouds. Arrogantly, he travelled around the world, making it cloudy and gloomy. Suddenly, the wind came and blew him away. He became upset.

Ah, Tuhan tidak adil. Ternyata ada yang lebih kuat daripada aku. Jika Tuhan adil, aku ingin menjadi awan hitam.”
Tuhan mengabulkan permintaan matahari. Dalam sekejap, dia berubah menjadi awan hitam. Dengan congkaknya, dia berkeliling dunia dan menggelapkan isinya. Di tengah rasa bangganya, tiba-tiba bertiuplah angin dengan, sangat kencang hingga awan hitam itu bercerai-berai. Dia menjadi marah.


“Oh, God! You are so unfair! It turns out, the wind can beat me easily. Then, make me become the wind!”
So, again, God turned him into a wind. With his new power he blew up houses and trees; he felt great about it, until he hit the reef. The reef stood still, it didn’t even move. He hit the reef once more, and even harder. But the reef didn’t move. He became furious, He exclaimed,
“Oh, God!!!” then he said with misery, “Make me the reef so I can bear the wind!”

“Tuhan, engkau sungguh tidak adil. Ternyata angin dapat mengalahkanku. Kalau begitu, jadikan aku sebagai angin.” Dalam sekejap awan berubah menjadi angin. Dengan kekuatannya dia bertiup kencang sehingga banyak rumah dan pohon yang roboh. Dia merasa menjadi yang paling hebat hingga akhirnya dia menghantam batu karang. Tetapi, batu karang itu tetap tegak berdiri tidak goyah. Berkali-kali dia menghantam batu karang. Tetapi, jangankan hancur, beranjak sedikit pun tidak. Dia menjadi jengkel.
“Tuhan jadikan aku batu karang agar aku dapat menahan angin.”


God granted his wish and turn him into the reef so he felt unbeatable and powerful. Until one day, an old man came by with rock crusher tools and crushed him little by little until he became small rocks. He realized, he had to be a rock crusher again. God gave lessons to those who are never satisfied and always compare to others.

Tuhan sekali lagi mengabulkan permintaannya. Batu karang itu yakin bahwa tidak ada yang dapat mengalahkannya. Sampai suatu hari, ada seorang laki-laki tua dengan bertelanjang dada membawa alat pemecah batu. Sedikit demi sedikit, laki-laki itu memecahkan batu karang hingga menjadi batu-batu kecil. Dia menjadi sadar bahwa dia harus kembali menjadi pemecah batu karang. Tuhan memberikan pelajaran kepada orang yang tidak pernah puas dan senang membandingkan dirinya dengan orang lain.





Inspirasi Hari Ini


“Many small people in many small places, do many small things, that can alter the face of the world.”
-Anonymous -

“Banyak orang biasa, dari tempat yang biasa saja melakukan banyak hal-hal kecil yang dapat mengubah dunia. ”
- Anonymous-

Help Others Win
A few years ago at the Seattle Special Olympics, nine contestants, all physically or mentally disabled, assembled at the starting line for the 100 yard dash. At the gun, they all started out, not exactly in a dash, but with a relish to run the race to the finish and win. All, that is, except one boy who stumbled on the asphalt, tumbled over a couple of times and began to cry.

Beberapa tahun lalu di Olimpiade Khusus Seattle, 9 kontestan, semuanya menderita cacat secara fisik ataupun mental, berkumpul di garis mulai untuk berlari sejauh 100 yard (kira-kira 91 m). Setelah pistol ditembakkan sebagai tanda dimulainya pertandingan, mereka mulai berlari. Memang tidak benar-benar berlari, tapi mereka dengan senang mengikuti perlombaan untuk menang. Semuanya berlalri kecuali satu bocah lelaki yang tersandung aspal, jatuh berulang kali dan mulai menangis.


The other eight heard the boy. They slowed down and looked back. They all turned around and went back. Every one of them. One girl with Down’s Syndrome bent down and kissed him and said, “This will make it better.” All nine linked arms and walked across the finish line together. Everyone in the stadium stood, and the cheering went on for several minutes.

Delapan kontestan lainnya mendengar tangisan anak itu dan melihat ke belakang. Mereka semua memutar balik ke arah bocah yang menangis itu. Semuanya. Seorang anak perempuan yang mengalami Down Syndrome (keterbelakangan mental) berlutut dan mencium bocah itu dan berkata, “ini akan membuatmu lebih baik.” Kesembilan kontestan saling merangkul satu sama lain dan berjalan menuju garis finish bersama-sama. Setiap orang yang berada di stadium berdiri dan bersorak selama beberapa menit.