Wednesday, June 12, 2013

Inspirasi Hari Ini

“There are two ways to get enough. One is to continue to accumulate more and more. The other is to desire less.”
- G. K. Chesterton -

Ada dua cara untuk merasa cukup.Yang pertama dengan terus mengumpulkan. Cara lainnya dengan mengurangi keinginan . ”
- G.K. Chesterton -

Reef-Crusher tale
A reef crusher complained about his existence.
“God is unfair. I always covered with sweat when I’m working. It’s good to be the sun; it doesn’t need to feel my pain. If God is fair, I want to be the sun.”
God granted his wish. In a split of second he became the sun. He was very proud. He shined throughout the earth and made the mankind felt his power. Suddenly, a black cloud covered his light and he cannot penetrate his light through the cloud.

Seorang pemecah batu karang mengeluhkan keberadaan dirinya.“Ah, Tuhan tidak adil. Setiap bekerja aku pasti kepanasan. Betapa enaknya menjadi matahari. Ia tidak perlu bersusah-payah seperti aku. Jika Tuhan adil, aku ingin menjadi matahari.” Tuhan mengabulkan permintaan pemecah batu. Dalam waktu sekejap dia berubah menjadi matahari. Betapa bangganya dia. Dengan sekuat tenaga, dia menyinarkan cahayanya keseluruh bumi hingga manusia menjadi kegerahan. Tetapi, tiba-tiba awan hitam menutup sinarnya. Cahaya yang kuat tak mampu menembusnya.


“Ah, God is unfair. There is something more powerful than me. If God is fair, I want to be black clouds.”
Then, God granted his wish and he turned into the black clouds. Arrogantly, he travelled around the world, making it cloudy and gloomy. Suddenly, the wind came and blew him away. He became upset.

Ah, Tuhan tidak adil. Ternyata ada yang lebih kuat daripada aku. Jika Tuhan adil, aku ingin menjadi awan hitam.”
Tuhan mengabulkan permintaan matahari. Dalam sekejap, dia berubah menjadi awan hitam. Dengan congkaknya, dia berkeliling dunia dan menggelapkan isinya. Di tengah rasa bangganya, tiba-tiba bertiuplah angin dengan, sangat kencang hingga awan hitam itu bercerai-berai. Dia menjadi marah.


“Oh, God! You are so unfair! It turns out, the wind can beat me easily. Then, make me become the wind!”
So, again, God turned him into a wind. With his new power he blew up houses and trees; he felt great about it, until he hit the reef. The reef stood still, it didn’t even move. He hit the reef once more, and even harder. But the reef didn’t move. He became furious, He exclaimed,
“Oh, God!!!” then he said with misery, “Make me the reef so I can bear the wind!”

“Tuhan, engkau sungguh tidak adil. Ternyata angin dapat mengalahkanku. Kalau begitu, jadikan aku sebagai angin.” Dalam sekejap awan berubah menjadi angin. Dengan kekuatannya dia bertiup kencang sehingga banyak rumah dan pohon yang roboh. Dia merasa menjadi yang paling hebat hingga akhirnya dia menghantam batu karang. Tetapi, batu karang itu tetap tegak berdiri tidak goyah. Berkali-kali dia menghantam batu karang. Tetapi, jangankan hancur, beranjak sedikit pun tidak. Dia menjadi jengkel.
“Tuhan jadikan aku batu karang agar aku dapat menahan angin.”


God granted his wish and turn him into the reef so he felt unbeatable and powerful. Until one day, an old man came by with rock crusher tools and crushed him little by little until he became small rocks. He realized, he had to be a rock crusher again. God gave lessons to those who are never satisfied and always compare to others.

Tuhan sekali lagi mengabulkan permintaannya. Batu karang itu yakin bahwa tidak ada yang dapat mengalahkannya. Sampai suatu hari, ada seorang laki-laki tua dengan bertelanjang dada membawa alat pemecah batu. Sedikit demi sedikit, laki-laki itu memecahkan batu karang hingga menjadi batu-batu kecil. Dia menjadi sadar bahwa dia harus kembali menjadi pemecah batu karang. Tuhan memberikan pelajaran kepada orang yang tidak pernah puas dan senang membandingkan dirinya dengan orang lain.





No comments:

Post a Comment